Pada Pengaman Sepeda Motor dengan Sensor Sentuh, banyak yang mengeluhkan terlalu sensitif. Bagaimana sebenarnya rangkaian itu bekerja dan bagaimana mengurangi kesensitifannya?

Pengaman Sepeda Motor dengan Sensor Sentuh
Pengaman Sepeda Motor dengan Sensor Sentuh

Sebenarnya, resistor dari basis Q2 ke kolektor Q1 berfungsi untuk melakukan penguncian agar ketika rangkaian sudah ON, maka dia akan dipertahankan tetap ON. Semakin kecil nilai resistor ini, semakin kuat melakukan pengunciannya. Disamping itu, nilai resistor ini juga mempengaruhi kesensitifannya. Semakin besar nilainya, semakin sensitif terhadap sinyal yang diterima di sensor. Pada desain tersebut, kita menginginkan agar kuciannya kuat (menggunakan resistor dengan nilai rendah) tetapi juga ingin tetap sensitif (menggunakan resistor dengan nilai tinggi). Sebuah kombinasi yang saling bertolak-belakang. Oleh karena itu, kita memisah kerja resistor itu menggunakan bantuan dioda D2 menjadi R2 yang tinggi (1M) untuk menjaganya tetap sensitif dan R1 yang rendah (100K) untuk penguncian yang kuat. Setelah banyak yang melakukan percobaan rangkaian tersebut, ternyata diketahui bahwa rangkaian tersebut justru terlalu sensitif. Kemudian saya melakukan percobaan lagi, dan menemukan bahwa menggunakan resistor 100K pun sudah cukup sensitif. Nah, ketika resistor untuk penguncian maupun pengatur sensitifitas menggunakan nilai yang sama, yaitu 100K, maka pemisahan kerja resistor menjadi tidak diperlukan lagi, artinya dioda D2 juga tidak diperlukan lagi. Jadi, kita bisa membuang D2 dan R4 dan hanya menggunakan R2 saja. Pengubahan seperti ini sudah saya bahas pada komentar-komentar, tetapi memang kebanyakan dari kita terlalu malas untuk membaca komentar. Ketika saya masih membuka komentar pada halaman tersebut, pertanyaan mengenai kesensitifan masih selalu ditanyakan walau jawabannya sudah ada. Dan ketika komentar saya tutup, maka pertanyaan berpindah ke facebook pada grup-grup elektronika. Oleh karena itu, saya pikir jika saya memberikan rangkaian yang sudah dikurangi kesensitifannya menggunakan cara yang sudah dibahas di komentar, maka tidak ada lagi pertanyaan “Kenapa ini sangat sensitif?”. Rangkaian yang sudah dikurangi sensitifitasnya adalah sebagai berikut:

Pengaman Sepeda Motor dengan Sensor Sentuh - Kurang Sensitif
Pengaman Sepeda Motor dengan Sensor Sentuh – Kurang Sensitif

Rangkaian seperti inilah yang saya gunakan pada KeyMot SS.

11 thoughts on “Pengaman Sepeda Motor dengan Sensor Sentuh – Kurang Sensitif

  1. mas saya lihat rangkaian yg sudah direvisi ada tulisan elconya yg 1000uF 35 volt,apakah untuk elco yg lain voltnya juga sama 35v juga,mohon infonya mas,thanks

    1. Secara perhitungan, seharusnya menggunakan 16V cukup karena aki sepeda motor hanya 12V. Tetapi pada prakteknya, banyak yang bilang elco pada cepat jebol walau sudah pakai 25V (terutama jika motornya Yamaha)

  2. mas sulhan saya sudah mempraktekan yg pertama tapi kendalanya tidak berfungsi lampu indikator /spidometer mati, apa ada kesalahan pemasangan atau ada yg kurang ya. pemasangan di cdi dc untuk titik B dipotong dan penyambungannya dari comon relay langsung ke cdi apa dari comon relay disambung ke titik B yg saya potong ya??
    sblmnya terima kasih mas sulhan.

  3. sebelumnya terima kasih atas responnya mas sulhan, untuk permasalahan diatas sudah saya temukan, tapi masih ada kendala dan masih tahap cari mencari solusi yg sudah ada di komentar yg sebelumnya ,salah satunya mengganti c1 ke yg lebih gede 10n-20n karna setelah sya pasangkan di MIO Relay langsung aktif tanpa sentuhan. heee maklum baru belajar elektro mas jadi agak lelet.

    Dan untuk yg menghilangkan D2 &R4 tanpa menggunakan elco & D3 itu apa masih bisa berfungsi ya ??

    Dan kalo misalkan elco & D3 nya diganti misal 4.7uf/50v & 1N4007 dst … bisa gak ya mas??

    maturnuwun mas.

    1. D3 itu yang mana ya? Saya tidak melihat ada D3 baik di rangkaian yang pertama maupun rangkaian yang kedua. Untuk elco, saya memperkirakan bahwa yang dimaksud adalah C2 pada rangkaian kedua, karena pada rangkaian pertama tidak ada elco. Elco C2 itu berfungsi untuk penyangga catu daya, sehingga walau catu daya terputus sebentar, atau bisa jadi tegangannya mengalami penurunan sebentar, maka catu daya untuk rangkaian ini masih bertahan. Oleh karena itu, kapasitansinya harus cukup besar. Dan menghilangkan R2 dan D2 itu sebenarnya tidak ada hubungannya dengan penambahan elco. Penghilangan tersebut untuk mengurangi sensitivitas, sedangka penambahan elko untuk penyangga catu daya.

  4. saya udah baca dari beberapas posting Sulhan Setiawan, kalo ga salah ada 3 atau 4 posting tentang sensor sentuh ini
    1, post awal 2, yg ada double sensor, 3 yg menggunakan alaran + penunda
    4, pada post ini..
    rata-rata para peng commantator ini tidak menymak dengan baik comman” dan ulasan yang ada.. setalah saya simak saya mau tanya karna kebetulan memang belum ada yg mempertanyakan hal tersebut.
    saya juga sudah bikin rangkain tersebut dan tidak ada masalah cuma sya hanya mau tanya untuk kabel sensor sentuh ini bisa kita perpanjang seberapa jauh ?
    nah dengan rangkaian yg sudah ada tersebut hanya siktar max 50cm.. selebih nya sensor aktif sendiri tanpa di sentuh, untuk memperpajang kabel sensor sentuh terbet agar tidak ON sendiri apa yg mesti kita modif ??
    knapa demikian, dengan jangkauan kabel 50cm, kita tidak bisa leluasa menempatkan titik sensor, apa bila komponen inii kitat aruh di jok,

    sekian dan terimakasih Sulhan Setiawan,
    di tunggu pencerahannya.

  5. Mas sulhan mw nanya,,, bisa di pake di mobil ga sensornya,, secara kn batre mobil kapasitas ampere nya min 32A… Makasih

    1. Asal hanya untuk mengendalikan agar tidak bisa distarter saja, maka itu tak membutuhkan arus yang besar. Tapi kalau mau untuk mengatur seluruh aliran listrik, berarti pakailah relay yang kira-kira cukup untuk seluruh pemakaian listrik di mobil tersebut. Bisa dengan mengganti relay dan harus menghitung ulang nilai-nilai komponennya, bisa juga dengan cara relay tersebut digunakan untuk mengendalikan relay yang lebih besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Time limit is exhausted. Please reload the CAPTCHA.

Notify me of followup comments via e-mail. You can also subscribe without commenting.